Penulis memanggilnya dengan sebutan uwak Syahidah. Beliau merupakan anak ke-2 dari 7 bersaudara buah hati dari pasangan pugok Wakif bin puyang Kenaraf dengan nenek Mastinah binti puyang Refudin. Dengan mengucapkan segala puji syukur ke hadirat Allah Tabaroka wa Ta'ala yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya berupa kesehatan. Sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis dapat menuliskan silsilah keluarga ini dengan baik dan lancar.
Kisah LahirData tanggal lahir belum ada ditangan penulis, sehingga tidak dapat dituliskan dihalaman silsilah keluarga ini. Tempat lahir di desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda.
Kisah PernikahanUwak Syahidah binti pugok Wakif menikah dengan uwak Sekolan bin pugok Dehulik bin puyang Tarip bin puyang Kenintar bin puyang Sekepi. Data tanggal pernikahan belum ada, sehingga belum dapat dituliskan disini. Tempat pernikahan di desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda.
Akhir HayatDi kisahkan bahwa uwak Syahidah, meninggal dunia disaat usia masih muda. Berdasarkan tutur kata ibunda Nafisyah binti pugok Wakif, bahwa belum beberapa lama beliau menikah dan belum dikaruniai anak keturunan, taqdir Allah Ta'ala beliau telah memanggil beliau kehadirot sang Kholiq, Allah Ta 'ala. Beliau merupakan salah satu putri tercantik, jika dibandingkan dengan saudara-saudara perempuan ibunda Nafisyah binti pugok Wakif yang lainnya.
Walaupun secara lahir penulis belum pernah berjumpa dengan beliau, namun secara bathin Insya Allah dapat berjumpa. Melalui tutur kata dari ibunda kami Nafisyah binti pugok Wakif semasa hidup beliau sering bercerita tentang beliau dan penulis merasakan ada ikatan bathin.
Tempat Meninggal Dunia : desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda dan akhir hayatpun ditempat yang sama. Makam beliau disamping makam uwak Sekolan bin pugok Sekolan.
Hubungan Kekerabatan
Hubungan kekerabatan penulis dengan beliau hanya melalui tutur kata dari ibunda kami Nafisyah binti pugok Wakif. Walaupun secara lahir penulis belum pernah berjumpa dengan beliau, namun secara bathin Insya Allah dapat merasakan hubungan kekerabatan. Melalui tutur kata dari ibunda kami Nafisyah binti pugok Wakif semasa hidup beliau sering bercerita tentang beliau dan penulis merasakan ada ikatan bathin.
Anak KeturunanUwak Sekolan bin pugok Dehulik menikah lagi dengan uwak Hajjah Solhidah bin Sehuri. Uwak Solhidah dipanggil oleh saudara-saudara ibunda Nafisyah binti pugok Wakif bersaudara dengan sebutan Sae'dah maksudnya Syahidah.
Pesan ibunda Nafisyah binti pugok Wakif kepada penulis bahwa keluarga uwak Sekolan, sanak kite. Same dengan sanak kite ye lainnye. Maksudnye same dengan deng behadeng umak lainnye. Mengkawan jangan sampai memutuskan hubungan silahturrahim, mak itulah pesan umak duluni.
Sebut saja keluarga itu suku, sebut saja keluarga itu jaringan, sebut saja keluarga itu rumpun bangsa, atau sebut saja keluarga tetap keluarga : apapun engkau menyebutnya, siapapun kamu, kamu butuh sebuah keluarga. Begitulah untaian kata-kata indah...
Anak-anak keturunan uwak Sekolan bin pugok Dehulik yaitu :
Darmal bin Sekolan
Unzal Fikri bin Sekolan
Hazmir bin Sekolan
Isruddin bin Sekolan
Rismawati binti Sekolan
Emisran bin Sekolan
Nara sumber : Lita dan Desta
Penulis : Amarullah putra Nafisyah binti Wakif
Komentar
Posting Komentar