puyang kenaraf


Puyang adalah dialek masyarakat Sumatera Selatan untuk kata Poyang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1991) yang artinya nenek moyang, datuk atau leluhur. Dalam mitologi masyarakat Sumatera Selatan, puyang bukan hanya diperuntukan bagi manusia, juga harimau sumatera atau satwa lainnya yang dipercaya memiliki kesaktian atau menguasai satu wilayah hutan dan rawa gambut.

Kisah Puyang umumnya menampilkan tokoh dengan penampilan luar biasa. Keluarbiasaan biasanya ditandai dengan berbagai sifat yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, di antaranya berupa tampilan sebagai manusia dengan sifat-sifat yang diidam-idamkan, yang mengherankan, atau yang menakutkan. Namun kisah singkat puyang Kenaraf ini, tidak akan menampilkan citra seperti itu, penulis hanya ingin menggambarkan tentang seorang nenek moyang kita saja. Kepada sanak saudara, penulis memohon maaf dikarenakan tidak dapat menuliskan sejarah puyang Kenaraf, secara lengkap.

Ada beberapa hambatan yang penulis hadapi seperti : nama lengkap puyang, nama keluarga, foto puyang, tanggal dan hari lahir puyang, tanggal dan hari meninggal puyang, nama istri puyang, tanggal dan hari pernikahan puyang, lokasi humah puyang.

Kisah Kehidupan

Untuk menuliskan kisah kehidupan puyang Kenaraf bin puyang Sani, sumber datanya dari penuturan kata umak kami Nafisyah bin pugok Wakif dan penuturan dari sanak saudara. Diantara sanak saudara yang sering mengobrol tentang yaitu : adinda Milnan bin mamang Daud dan adinda Sangkut bin mamng Sukardin. Agar menarik tulisan ini disadur dengan hasil kreasi imajinasi dari penulis sendiri.
Puyang Kenaraf, tanggal berapa dan hari apa beliau lahir tidak diketahui dengan pasti. Namun berdasarkan analisa aplikasi Gen-i beliau diperkirakan hidup dari tahun 1776 sampai dengan 1826 Masehi. Ayahanda beliau bernama puyang Sani bin puyang Sekemban. Ibunda beliau siapa namanya dan binti siapa belum ada datanya. Semasa umak kami Nafisyah binti pugok Wakif masih hidup, penulis sering mendengar nama puyang Kenaraf diucapkan. Sehingga sampai dengan penulis menuliskan silsilah keluarga ini, penulis sebagai piyutnya selalu ingat dengan nama beliau.

Puyang Kenaraf adalah salah seorang petani sukses di desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda. Jika ditelusuri cerita ibunda kami Nafisyah binti pugok Wakif, bahwa anak-anak beliau semuanya berangkat Haji ke tanah suci Mekkah Al Muqarommah. Hal itu menggambarkan bahwa perekonomian puyang Kenaraf, sangat mapan. Selain itu, anak keturunan beliau banyak mewarisi harta peninggalan beliau berupa tanah lahan pertanian. Dengan meninggalkan harta warisan yang banyak, artinya puyang Kenaraf seorang petani sukses, pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Puyang Kenaraf menikah dengan puyang Kerilin binti Fulan, tanggan dan hari mereka belum ada datanya. Tempat pernikahan di desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda. Dari hasil pernikahan mereka berdua, melahirkan generasi yang memilih berbagai profesi. Ada yang menjadi seorang Anggota kepolisian, ada yang menjadi seorang guru, ada yang menjadi seorang pegawai perkantoran, ada yang menjadi seorang karyawana swasta, ada yang menjadi seorang pengusaha, ada yang menjadi petani kebun Karet atau betani Balam.

Akhir Hayat

Puyang Kenaraf, meninggal dunia di desa Kurungan Jiwa, marga Lubai suku 1, keresidenan Palembang - Hindia Belanda. Adapun lokasi dimana letak makam puyang Kenaraf, penulis belum pernah menulurinya. Semoga dimasa yang akan datang makam beliau dapat diuploadkan pada halaman silsilah keluarga ini. Walaupun sekarang belum ada fotonya, untuk meneluri makam beliau berada di Tempat makam beliau terletak di Tempat Pemakaman Umum : desa Jiwa Baru, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim - provinsi Sumatera Selatan.

Anak keturunan

Data tentang anak keturunan puyang Kenaraf, secara tertulis tidak ada. Namun berdasarkan penuturan kata dari para orang tua, bahwa beliau mempunyai anak keturunan yaitu :
  1. Pugok Haji Abdur Rohim bin puyang Kenaraf
  2. Pugok Haji Abdul Wahab bin puyang Kenara
  3. Nenek Hajjah Siti Aisyah bin puyang Kenara
  4. Pugok Wakif bin puyang Kenara
Penulis : Amarullah, putra umak Nafisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cak kandar

yuni triana

kang zirhan