ding elvi


Nama lengkap : Dewi Elvilita sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Elvi. Umak penulis memanggil dengan sebutan Elvi. Penulis memanggil dengan sebutan deng Elvi. Lahir di desa Kurungan Jiwa "Jiwa Baru" marga Lubai suku 1, kewedanaan Prabumulih, kabupaten Muara Enim - provinsi Sumatera Selatan, saat ini disebut desa Jiwa Baru. Merupakan anak ke-2 dari seorang ayah : Sukardin bin Wakif dan Ibu : Amanah binti Amiri, cucung dari pasangan pugok Wakif dan nenek Mastinah. 

Kisah tentang deng Elvi, jika ingin dituliskan semua rasanya tidak cukup hanya 1 halaman. Namun untuk menggambarkan sedikit, siapa beliau dilihat dari sudut pandang sanak saudara. Maka izinkan penulis untuk menulis kan kisah tentang kekerabatan antara penulis dengan beliau. 

Momen Kebersamaan

Momen kebersamaan antara penulis sekeluarga dan ding Elvi sangat banyak. Setiap sanak keluarga ada acara menikahkan anak di desa Jiwa Baru, kec. Lubay - Muara Enim, penulis beserta anak dan isteri selalu menginap dirumah ding Elvi. Walaupun kami  hanya bersaudara  sepupu, tapi berasa bersaudara sekandung.

Lama tak pulang kampung membuat penulis rindu suasana kampung. Entah kenapa hati penulis tergerak untuk menuliskan cerita tentang kampung halaman dan masa kanak-kanak. Menurut penulis masa paling terkesan tetap masa kanak-kanak di kampung halaman. Masa di mana penulis meng- habiskan waktu bersama alam, tanpa beban, tanpa "tanggung jawab" dan tanpa ini itu. 

Setiap kami kami menginap dirumah ding Elvi, saya selalu teringat masa kanak-kanak ketika memetik buah Cempedak. Saat musim buah pada tahun 1970, ada sebatang pohon cempedak yang berbuah lebat. Lahan yang saat ini dijadikan perumahan oleh masyakat semula milik keluarga penulis, dijualkan pada tahun 1999 ke Haji Efran Habson. Tanah ini merupakan warisan dari kakek Haji Hasan bin puyang Aliakim.

Demikian, tentang kisah ding Elvi yang dapat penulis tuliskan di halaman silsilah keluarga ini dan kepada anak keturunan beliau dari lubuk hati yang paling dalam, penulis maaf apabila ada kata yang dianggap kurang berkenan. Agar data silsilah keluarga ini menjadi lengkap, diharapkan sanak saudara anak keturunan ding Elvi dapat mengirimkan data tersebut ke email : amrul.ibrahim@gmail.com atau ke inbox facebook : Amarullah

Anak Keturunan

Dewi Elvi Lita binti Sukardin menikah dengan Emran Saputra bin Mahyudin bin Ali Mahri. Tempat bermukim sekarang : di desa Jiwa Baru, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. 

Mempunyai anak keturunan sebagai berikut :
Sendri Agira Saputra putra Dewi Elvi Lita
Shela Rahmania, A.Md.Kep putri Dewi Elvi Lita
Berry Agustri Nanda putra Dewi Elvi Lita

Nara sumber : Herni Yunifa

Penulis : Amarullah putra Nafisyah binti Wakif

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

puyang kenaraf

Gambar
Puyang adalah dialek masyarakat Sumatera Selatan untuk kata Poyang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1991) yang artinya nenek moyang, datuk atau leluhur. Dalam mitologi masyarakat Sumatera Selatan, puyang bukan hanya diperuntukan bagi manusia, juga harimau sumatera atau satwa lainnya yang dipercaya memiliki kesaktian atau menguasai satu wilayah hutan dan rawa gambut. Kisah Puyang umumnya menampilkan tokoh dengan penampilan luar biasa. Keluarbiasaan biasanya ditandai dengan berbagai sifat yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, di antaranya berupa tampilan sebagai manusia dengan sifat-sifat yang diidam-idamkan, yang mengherankan, atau yang menakutkan. Namun kisah singkat puyang Kenaraf ini, tidak akan menampilkan citra seperti itu, penulis hanya ingin menggambarkan tentang seorang nenek moyang kita saja. Kepada sanak saudara, penulis memohon maaf dikarenakan tidak dapat menuliskan sejarah puyang Kenaraf, secara lengkap. Ada beberapa hambatan yang penulis hadapi sepert...
Baca selengkapnya

cak kandar

Gambar
Nama lengkap : Iskandar , sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Kandar. Penulis memanggil dengan sebutan : Cak Iskandar. Lahir di desa Baru Lubai, kecamatan Prabumulih, kabupaten Muara Enim - provinsi. Sumatera Selatan, 9 Juli 1952. Merupakan anak ke-3 dari 11 bersaudara pasangan seorang ayah : M. Ibrohim bin pugok Haji Hasan dan Ibu : Nafisyah binti pugok Wakif, cucung dari pasangan pugok Wakif dan nenek Mastinah . Ayah M. Ibrohim bin pugok Haji Hasan adalah pegawai tentara Jepang ditugaskan pada Logistik dimarkas Karang Endah. Sejarah telah mencatat bahwa pasukan Jepang yang tergabung dalam Datasemen Sakaguci dan dipimpin oleh Mayor Jenderal Sakaguci Shizuo, ditugaskan untuk menduduki daerah Palembang dan sekitar. Pada tanggal 14 Februari 1942 pasukan Detasemen berhasil menduduki Palembang dan kemudian pasukan ini terus melaju kearah Karang Endah. Ayah M. Ibrohim bin pugok Haji Hasan beherti dari pegawai tentara, setelah tentara jepang menyerah pada sekutu, setelah Bom atom di...
Baca selengkapnya

riadho apriyansah

Riadho Sholihin bin Mustakim menikah dengan Fulanah binti Fulan. pada tahun 2014. Mempunyai anak keturunan sebagai berikut : ............................... binti Riadho Sholihin ............................... binti Riadho Sholihin
Baca selengkapnya